Selasa, 26 Juli 2011

I'jaz Al-Qur'an


BAB I
PENDAHULUAN

I.         LatarBelakang
Allah SWT memilih beberapa  nama bagi wahyunya, yang sangat berbeda sekali dengan bahasa yang biasa digunakan oleh masyarakat Arab untuk menanamkan sesuatu. Nama-nama tersebut mengandung makna tersendiri dan memiliki akar yang berbeda. Diantara beberapa nama tersebut yang paling masyhur adalah Al-Qur’an dan Al Kitab, yang menunjukkan pengertian bahwa wahyu tersebut dirangkum dalam bentuk tulisan yang merupakan kumpulan-kumpulan huruf-huruf dan menggambarkan ucapan atau lafaz. Sedangkan wahyu dinamakan dengan Al-Qur’an mengandung pengertian bahwa wahyu tersebut tersimpan dalam dada setiap manusia yang sering membacanya. Tidak ada keraguan akan kebenaran Al-Qur’an, karena Al-Qur’an merupakan "bacaan sempurna", nama pilihan Allah SWT yang sungguh tepat, tiada suatu bacaanpun sejak manusia mengenal tulis baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur’an.
Hanya orang-orang kafirlah yang tidak mempercayai kei’jazan Al-Qur’an dan mereka juga tidak membiarkan umat Islam tenang dengan adanya petunjuk dari Allah, mereka berusaha mempengaruhi umat Islam, sehingga perlu bagi kita untuk memahami betapa dahsyat Kalam-kalam Allah SWT di dalam Al-Qur’an.
Melalui makalah ini penulis akan menguraikan “Pengertian Aspek Dan Kemukjizatan Al-Qur’an Agar Kita Lebih Memahami Kemukjizan Al-Qur’an”.

2.      RumusanMasalah
A.    Pengertian Dan Keberadaan Al-Qur’an
B.     Aspek Utama Kei’jazan Al-Qur’an, Al-Lughawi, Al-Ilmiyda, Al-Tasyirii
C.     Al-Qur’an Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW.



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Dan Keberadaan Al-Qur’an.
Menurut harfiah Al-Qur'an berarti ”bacaan yang sempurna”. Menurut Asy-Syafi'i, lafal Al-Qur'an itu bukan musytaq, yaitu bukan pecahan dari akar kata manapun dan bukan pula berhamzah ditengahnya. Sehingga menurut As-Syaf'ii lafal tersebut bukan berasal dari kata Qara'a yang artinya membaca. Sebab kalau akar katanya berasal dari kata Qara'a yang berarti membaca maka setiap yang di baca dapat dinamakan Al-Qur'an dan lafal tersebut menurut Asy-Syafi'I adalah nama khusus bagi Al-Qur’an, sama halnya dangan nama taurat dan injil.
Sedangkan menurut Manna 'Kahlil Al-Qattan bahwa lafal Al-Qur'an berasal dari Qara'a yang artinya mengumpulkan dan menghimpun. Qara'a berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata yang satu dengan yang lainnya kedalam suatu ucapan yang tersusun dengan rapi.
Taufik Adnan Amal dalam bukunya menjelaskan bahwa Al-Quran adalah kata benda bentukan (mashdar) dari kata kerja (fi'il) Qara'a yang berarti  "Membaca" dengan demikian Al-Qur'an barmakna (bacaan).[1]
Hadirnya Al-Qur'an sebagai pedoman bagi umat Islam, membawa cahaya bagi kehidupan manusia di seluruh dunia, Al-Qur'an diturunkan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Rasulullah SAW, yaitu dengan cara berangsur-angsur. Berkaitan dengan diturunkanya Al-Qur'an secara berangsur-angsur.
1.      Untuk memantapkan dan mempertenguh hati dan kepribadian nabi Muhammad SAW. Karena setiap peristiwa yang terjadi selalu diikuti dengan turunnya ayat-ayat.
2.      Agar memudahkan Nabi Muhammad SAW, dan sahabatnya untuk menghafal dan mengetahui makna yang terkandung di dalamnya.
3.      Sebagai tantangan dan sekaligus sebagai mukji'at Nabi Muhammad SAW.
4.      Kesesuaian dengan peristiwa-peristiwa dan perintah dalam menetapkan hukum.
Berkaitan dengan hal itu Allah SWT berfirman dalam QS. Hud Ayat 1.
"Inilah suatu kitab yang ayat-ayatnya disusun dengan  rapi serta dijelaskan secara terperinci yang diturunkan dari sisi Allah SWT Yang MahaTahu".

2.      Aspek Utama Ke I’jazan Al-Qur'an Al-lhughawi, Al-Ilmiy dan Al-tasyiri'i
Kata mukjizat dalam bahasa Indonesia, mukjizat merupakan isim fa'il dari Ajasa, yang berakhiran dari Ajaza dalam Al-mu'jam Al-wasith dikatakan "yang berarti lemah dan tidak mampu melakukan sesuatu. Sedangkan menurut istilah Mukjizat adalah sesuatu yang berbeda dengan adat kebiasaan yang terjadi di dunia untuk menunjukan kebenaran ke nabian pada NabiMuhammad SAW. Para ulama umumnya menafsirkan Mukjizat sebagai suatu peristiwa luar biasa yang di datangkan oleh Allah SWT melalui para rasulnya sebagai bukti kebenaran risalah disertai dengan tantangan kepada orang yang lugu untuk melakukan hal yang serupa namun ketika mereka tidak mampu menandinginya.

Melihat definisi yang ada sesungguhnya ada beberapa unsur yang          terpenting sehingga sesuatu itu dapat dinamai dengan Mukjizat.
Ada pun unsur-unsur terpokok adalah:
A.    Peristiwa luar biasa
B.     Dibawa seorang Nabi
C.     Tantangan tidak terlayani

3.      Al-Qur'an Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad SAW.
Jika dikatakan Ijaz Al-Qur'an maka ini berarti bahwa Mu'jizat (bukti,kebenaran) yang terdapat dalam Al-Qur'an bukannya bukti kebenaran yang datang dari luar Al-Qur'an / faktor lain.
Al-Qur'an merupakan Mu'jizat terbesar yang Allah SWT berikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang tak seorang pun dapat menandingi Al-Qur'an , Allah SWT juga menjelaskan tentang hal itu dalam A-Qur'an surat Al-Isra':88.
“Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk mambuat yang serupa dengan al-qur’an ini niscaya dia tidak akan dapat sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.

Orientasi H.A.R Gibb pernah menulis bahwa, tidak seorang pun dalam 1.500 tahun ini yang demikian mampu dan berani dan  demikian luas getaran jiwa yang di akibatkannya, seperti yang di bacakan Muhammad (Al-Qur'an),demikian terpadu dalam Al-Qur'an keindahan bahasa, ketelitian dan keseimbangan nya dalam kedalaman makna kekayaan dan kebenaran serta kemudahan pemahaman dan kehebatan kesan yang ditimbulkannya.
A.    Macam-Macam Mu'jizat
1.      Mu'jizat tissy (indrawi) merupakan suatu kemu'jizatan yang dapat dijangkau dan disaksikan oleh indrawi manusia.
2.      Mu'jizat Aqli: Merupakan Mu'jiat yang hanya dapat dimengerti orang-orang yang menggunakan akalnya.
B.     Aspek Kemu'jizatan
1.      Aspek Bahasa (Al-lughawi)
Pada kenyataannya, Al-Quran benar-benar menciptakan desain yang dahsyat dalam bahasa arab dengan mengubah instrument-instrument teknis pengungkapannya. Pada satu sisi, ia menggantikan syair arab yang begitu terkenal dengan keabsahan dan keragamana kosa katanya dengan bentuk dan tatanan bahasa sendiri yang tak tertirukan, walaupun sama-sama menggunakan bahasa yang sama. Pada sisi lain memperkenalkan konsep-konsep dan tema-tema baru yang utuh dan lengkap.serta menegakan prinsip-prinsip aqidah yang utuh dan sempurna.
Al-Quran juga mengalihkan perhatiannya kepada masa lalu yang jauh di dalam sejarah perjalanan ummat manusia sekaligus mengarah ke masa depannya dengan tujuan mengajarkan tugas-tugas masa kini. la melukiskan gambaran dan tanda-tanda yang mengundang manusia untuk segera menarik pelajaran darinya. Setelah pelajaran dapat ditarik kesimpulannya, ternyata jiwa manusia tanpa disadari terseret serta terpesona oleh kedalaman dan keluasan makna al-Quran. Hal ini menunjukkan bahwa al-Quran sebagai mukjizat terbukti menjadi modal kehidupan dunia dan akhirat.
2.      Aspek Isyarat Ilmiah(Al-ilmiy)
"Pengajaran Dengan Pena" Surat al-‘Alaq 1-5 menjelaskan jawaban gelisah dan kerisauan yang dialami oleh nabi Muhammad SAW melihat realitas jahiliyah Arab yang kesuku-sukuan, menuhankan patung dan berhala serta bermusuh-musuhan. "Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam", menujukkan budaya tulis menulis. Al-Quran menunjukkan kemajuan manusia yang dicapai melalui budaya tulis menulis. Kala itu hanya dikenal dengan budaya lisan, berupa syair-syair, namun Allah mengajarkan manusia dengan pena. Suatu lompatan budaya al-Qur’an.
3.      Aspek pemberitaan ghaib
Perihal ghaib Allah menegaskan dalam surat Al-Mukminun : 92,
“Yang mengetahui semua yang ghaib dan semua yang Nampak, maka Maha Tinggilah Dia dari apa yang mereka persekutukan”. Allah SWT adalah Yang Maha Mengetahui perihal yang ghaib, dan memberitahukan kepada kita lewat Al-Qur’an yang boleh kitaketahui saja diantaranya, perihal Malaikat, Iblis, Jin, Syetan, Surga dan Neraka. Adapun sebagian pembuktian terhadap informasi yang disampaikan Al-Qur’an:
a.       Berita ghaib tentang masa lalu
b.      Berita ghaib tentang masa depan
c.       Berita ghaib tentang makhluk halus yang boleh kita ketahui










BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Menurut harfiah Al-Qur'an berarti ”bacaan yang sempurna”. Al-Qur'an diturunkan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Rasulullah SAW, yaitu dengan cara berangsur-angsur, diserrtai hikmah seperti yang telah penulis paparkan pada bab pembahasan.
Mukjizat adalah sesuatu yang berbeda dengan adat kebiasaan yang terjadi di dunia untuk menunjukan kebenaran ke nabian pada NabiMuhammad SAW
“Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk mambuat yang serupa dengan al-qur’an ini niscaya dia tidak akan dapat sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.
Macam-Macam Mu'jizat
1.      Mu'jizat tissy (indrawi) merupakan suatu kemu'jizatan yang dapat dijangkau dan disaksikan oleh indrawi manusia.
2.      Mu'jizat Aqli: Merupakan Mu'jiat yang hanya dapat dimengerti orang-orang yang menggunakan akalnya.
Aspek Kemu'jizatan
1.      Aspek Bahasa (Al-lughawi)
2.      Aspek Isyarat Ilmiah(Al-ilmiy)
3.      Aspek pemberitaan ghaib

Inilah yang dapat penulis sajikan pada kesempatan kali ini, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari segala pihak, terutama dari bapak dosen pembimbing. Akhirnya penuls sudahi dengan Billahi Fi Sabilil Haq, Fasta BiQul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr Wb…





DAFTAR PUSTAKA

Abdul wahab ,Ramli . Ulumul Qur'an. 1996.
Abdul wahab ,Ramli . Ulumul Qur'an cet.111
Jakarta: Rogawi press.
Amal ,taufik Adnan, 2001. Rekontruksi Al-Qur'an cet 1 Yogyakarta :FKBA.
Mahmud, adnandkk. 2002. Ulumul Qur'an. Jakarta: RestuIlahi:







[1]Adnan Mahmud dkk. 2002. UlumulQur'an .Jakarta :RestuIlahi. Hal 1-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar