Selasa, 26 Juli 2011

Uji Lapangan Teori Para Ahli Psikologi Mengenai Fase-Fase Perkembangan


BAB I
PENDAHULUAN

I.       LATAR BELAKANG
Dalam mata kuliah Psikologi Perkembangan I terdapat pokok bahasan Fase-fase Perkembangan. Fase-fase Perkembangan ini menunjukkan tahap-tahap perkembangan yang dilami manusia.
Fase-fase perkembangan ini dapat dilihat dari 3 segi :
  1. Biologis
  2. Didaktis / Instruksional
  3. Psikologis
Dari ke-3 segi tersebut banyak diwarnai oleh pendapat para ahli. Nah hal itulah yang menjadi latar belakang penulisan makalah ini. Makalah ini penulis beri judul “Uji Lapangan Teori Para Ahli Psikologi Mengenai Fase-Fase Perkembangan”.

II.    RUMUSAN MASALAH
1.      Uji Teori Kretschmer (Perkembangan Berdasarkan Biologis)
2.      Uji Teori Comenius (Perkembangan Berdasarkan Didaktis / Instruksional)
3.      Uji Teori Kroh (Perkembangan Berdasarkan Psikologis)

BAB II
PEMBAHASAN

I.       Uji Teori Kretschmer
Kretschmer dalam teorinya menerangkan bahwa dari lahir hingga dewasa, setiap individu melewati 4 tahap perkembangan.
Untuk membuktikan kebenaran teori ini, maka penulis menggunakan 24 sampel. Penulis mengklasifikasikan data sampel berdasarkan 4 tahap perkembangan Kretschmer.
  • Tahap 1
Dari 0 - ± 3 tahun, pada usia ini individu (anak) kelihatan pendek gemuk. Tahap ini dinamakan “Fullungs periode I”, karena pada tahap ini anak kelihatan pendek gemuk, serta mempunyai sifat mudah bergaul, mudah didekati, dan jiwanya terbuka.
1. Data Fisik (Tubuh)
No
Nama
Usia (Tahun)
Keadaan Fisik
1
Nurul Fatma Az – Zahra
0 - ± 1
Tubuh Pendek Gemuk
1,5
Tubuh Langsing (Sakit) selama 5 hari
2,6
Tubuh Tetap Langsing
2
Annisa Ullatifa
0 -  ± 3
Tubuh Pendek Gemuk
3
Dini
0 – 2,1
Tubuh Pendek Gemuk
2,1 – 3
Tubuh Langsing Pendek
4
Indra Putra Suherwin
0 -  ± 3
Tubuh Pendek Gemuk
5
Khairatul ‘Ilmi
0 -  ± 3
Tubuh Pendek Gemuk
6
Ali Firmansyah
0 -  ± 3
Tubuh Pendek Gemuk
7
Desni Silfia
0 -  ± 3
Tubuh Pendek Gemuk
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )

Dari data fisik (tubuh) diatas penulis menyimpulkan teori Kretschmer pada tahap I ini memang bisa dibenarkan 5/7 x 100 % = 71, 4 %. Dan berlaku bagi anak yang normal (tidak sakit) pada periode usia 0 – 3 tahun.
Jika sakit, seperti sampel Nurul Fatma Az – Zahra, dan Dini akan mempengaruhi terhadap perkembangan fisiknya.


2.      Data Psikis (Sifat)
No
Nama
Usia (Tahun)
Sifat
1
Nurul Fatma Az – Zahra
0 – 3
Sulit diketahui, hanya orang tua / keluarga yang bisa mendekati, takut bergaul
2
Annisa Ullatifa
0 – 3
Mudah didekati, mudah bergaul
3
Dini
0 – 3
Sulit diketahui, hanya orang tua / keluarga yang bisa mendekati, takut bergaul
4
Indra Putra Suherwin
0 – 3
Mudah didekati, mudah bergaul
5
Khairatul ‘Ilmi
0 – 3
Mudah didekati, mudah bergaul
6
Ali Firmansyah
0 – 3
Sulit diketahui, hanya orang tua / keluarga yang bisa mendekati, takut bergaul
7
Desni Silfia
0 – 3
Sulit diketahui, hanya orang tua / keluarga yang bisa mendekati, takut bergaul
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )
Dari data psikis (Sifat) diatas penulis menyimpulkan kebenaran teori Kretschmer : 3 / 7 x 100% = 42, 8%.

  • Tahap II
Dari ± 3 - ± 7 tahun, individu (anak) kelihatan langsing (memanjang / meninggi). Tahap ini dinamakan “Streckungs periode I”. Pada tahap ini anak kelihatan langsing, dan mempunyai jiwa tertutup, sukar bergaul, dan sukar didekati.
1.      Data Fisik (Tubuh)
No
Nama
Usia (Tahun)
Fisik (Tubuh)
1
Khairatul ‘Ilmi
3 - ± 7  
Tubuh Langsing (Memanjang)
2
Indra Putra Suherwin
3 - ± 7 
Tubuh Langsing (Memanjang)
3
Ali Firmansyah
3 - ± 7 
Tubuh Langsing (Memanjang)
4
Desni Silfia
3 - ± 7 
Tubuh Langsing (Memanjang)
5
Sherly Juwita
3 - ± 7 
Tubuh Langsing (Memanjang)
6
Nanda
3 - ± 7 
Tubuh Langsing (Memanjang)
7
Sesma Apriela
3 - ± 7 
Tubuh Langsing (Memanjang)
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )
Dari data fisik disebelah, penulis menyimpulkan bahwa kebenaran teori Kretschmer pada tahap II ini (100 %).
2.      Data Psikis (Sifat)
No
Nama
Usia (Tahun)
Sifat
1
Khairatul ‘Ilmi
3 - ± 7 
Mudah Bergaul
2
Indra Putra Suherwin
3 - ± 7 
Mudah Bergaul
3
Ali Firmansyah
3 - ± 7 
Mudah Bergaul
4
Desni Silfia
3 - ± 7 
Mudah Bergaul
5
Sherly Juwita
3 - ± 7 
Mudah Bergaul
6
Nanda
3 - ± 7 
Mudah Bergaul
7
Sesma Apriela
3 - ± 7 
Mudah Bergaul
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )
Dari data fisik diatas, penulis menyimpulkan bahwa kebenaran teori Kretschmer pada tahap II ini (0 %).

  • Tahap III
Dari ± 7 - ± 13 tahun, individu kelihatan pendek gemuk kembali. Tahap ini dinamakan “Fullungs periode II” (mempunyai jiwa terbuka, mudah bergaul, mudah didekati).
1.      Data Fisik (Tubuh)
No
Nama
Usia (Tahun)
Fisik (Tubuh)
1
Fastabiqul  Khairat
± 7 – 9
Pendek Gemuk
9 - ± 13
Kurus
2
Dila
± 7 – 13
Pendek Gemuk
3
Muhammad Rizki
± 7 - 11
Kurus
11 - ± 13
Gemuk
4
Wita
7- ± 10
Kurus
10 - ± 13
Gemuk
5
Cindy Afrinota
7 - 13
Pendek Gemuk
6
Wanda Sari
7 - 13
Pendek Gemuk
7
Muhammad Alpri
7 - 13
Pendek Gemuk
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )

Dari data disebelah penulis menyimpulkan kebenaran teori Kretschmer pada tahap ini : 4 / 7 x 100 % = 57, 1 %.
2.      Data Psikis (Sifat)
No
Nama
Usia (Tahun)
Sifat
1
Fastabiqul  Khairat
7 - 13
Mudah Bergaul
2
Dila
7 - 13
Mudah Bergaul
3
Muhammad Rizki
7 - 13
Mudah Bergaul
4
Wita
7 - 13
Mudah Bergaul
5
Cindy Afrinota
7 - 13
Mudah Bergaul
6
Wanda Sari
7 - 13
Mudah Bergaul
7
Muhammad Alpri
7 - 13
Mudah Bergaul
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )
Dari data diatas penulis menyimpulkan kebenaran teori Kretschmer pada tahap ini adalah 100 %.

  • Tahap IV
Dari ± 13 - ± 20 tahun, individu kelihatan kembali langsing (memanjang / meninggi). Tahap ini dinamakan “Streckungs periode II” karena individu kelihatan kembali langsing, serta mempunyai sifat sukar bergaul, sukar didekati, dan jiwanya tertutup.
1.      Data Fisik (Tubuh)
No
Nama
Usia (Tahun)
Fisik (Tubuh)
1
Muhammad Ilham
± 13 - ± 20
Langsing Meninggi
2
Eka Andrio
± 13 - ± 20
Gemuk Meninggi
3
Ari Putra
± 13 - ± 20
Langsing Meninggi
4
Rio Saputra
± 13 - ± 20
Gemuk Meninggi
5
Nopi Nazmi
± 13 - ± 20
Langsing Meninggi
6
As’adi Erizal
± 13 - ± 20
Langsing Meninggi
7
Elwa Sutrisni
± 13 - ± 20
Gemuk Meninggi
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )

Dari data disebelah penulis menyimpulkan kebenaran teori Kretschmer pada tahap ini : 4 / 7 x 100 % = 57, 1 %.
2.      Data Psikis (Sifat)
No
Nama
Usia (Tahun)
Sifat
1
Muhammad Ilham
± 13 - ± 20
Mudah Bergaul
2
Eka Andrio
± 13 - ± 20
Mudah Bergaul
3
Ari Putra
± 13 - ± 20
Mudah Bergaul
4
Rio Saputra
± 13 - ± 20
Mudah Bergaul
5
Nopi Nazmi
± 13 - ± 20
Mudah Bergaul
6
As’adi Erizal
± 13 - ± 20
Mudah Bergaul
7
Elwa Sutrisni
± 13 - ± 20
Mudah Bergaul
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )
Dari data diatas penulis menyimpulkan kebenaran teori Kretschmer pada tahap ini : 0 %.
Pada teori Kretschmer mengenai perkembangan berdasarkan Biologis, teori Kretschmer memang ada benarnya. Namun pada kondisi tertentu teori Kretschmer tidak dapat dijadikan patokan. Seperti uraian disebelah terdapat beberapa orang sampel yang tidak memenuhi kondisi Kretschmer. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
a.       Kondisi ekonomi keluarga
b.      Frekuensi emosi orang tua (orang tua pemarah sering membuat anak jadi takut, dan mempengaruhi terhadap perkembangan fisik si anak)


II.    Uji Teori Comenius (Perkembangan Berdasarkan Didaktis / Instruksional)
Tahap perkembangan berdasarkan Didaktis ini merupakan tahap perkembangan yang mendasarkan kepada apa yang diajarkan / diinstruksikan / diberikan, bagaimana cara mengajarkan / menginstruksikan / memberikan suatu pengalaman / pelajaran yang akan diberikan kepada si anak (individu).
Comenius dalam teorinya mengatakan bahwa pendidikan yang lengkap berlangsung dalam 4 jenjang sebagai berikut :
  1. Sekolah Ibu (Scola Materna), untuk anak-anak umur 0 - 6 tahun
  2. Sekolah Bahasa Ibu (Scola Vernacula), untuk anak-anak berumur 6 -12 tahun
  3. Sekolah Latin (Scola Latin), untuk remaja umur 12 – 18 tahun
  4. Akademi (Academia), untuk pemuda-pemudi umur 18 – 21 tahun
Untuk masing-masing jenjang pendidikan harus diberikan bahan pendidikan sesuai dengan perkembangan anak didik.
 No
Nama
Pendidikan
Pada Usia
1
Fastabiqul  Khairat
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
MTsN Penampung (Agam)
13 tahun
2
Dila
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
MTsN Penampung (Agam)
12 -13 tahun
3
Muhammad Rizki
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
MTsN Penampung (Agam)
12 -13 tahun
4
Wita
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
MTsN Penampung (Agam)
12 -13 tahun
5
Muhammad Ilham
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
MTsN Penampung (Agam)
12 -15 tahun
SMAN I Lambah (Agam)
15 - 18 tahun
STKIP Bukittinggi
18 - 20tahun
6
Eka Andrio
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
Putus Sekolah
12 -21 tahun
7
Ari Putra
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
MTsN Penampung (Agam)
12 -15 tahun
MAN I Bukittinggi
15 - 18 tahun
Putus Sekolah
18 -22 tahun
8
Rio Saputra
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
MTsN Penampung (Agam)
12 -15 tahun
MAN I Bukittinggi
15 - 18 tahun
Putus Sekolah
18 -22 tahun
9
Romi Faslah
Di keluarga
0 – 5 tahun
TK dan SDN 02 Kotobaru (Agam)
5 – 12 tahun
MTsN Penampung (Agam)
12 -15 tahun
Putus Sekolah
15 -26 tahun
*Alamat Sampel (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar )
Dari data yang penulis kemukakan diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia tidak menganut sistem seperti yang ditunjukkan oleh Comenius.
Namun sudah memberikan / mengajarkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan setiap jenjang pendidikan.


III. Uji Teori Kroh (Perkembangan Berdasarkan Psikologis)
Kroh mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman yang khas bagi individu, dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari satu fase ke fase lain di dalam perkembangannya. Pengalaman khas ini dinamakan masa kegoncangan. Kroh menggambarkan masa kegoncangan ini melewati 3 periode :
1.      Dari lahir – masa kegoncangan I à masa kanak-kanak
2.      Dari masa kegoncangan I – masa kegoncangan II à masa keserasian bersekolah
3.      Dari masa kegoncangan II – masa akhir remaja à masa kematangan (± 21 tahun).

Penulis melakukan penelitian terhadap Muhammad Ilham, Eka Andrio, Ari Putra, Rio Saputra, Nopi Nazmi, As’adi Erizal, Elwa Sutrisni (Kotobaru, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumbar) yang rata-rata semuanya berusia ± 21 tahun. Ketujuh sampel yang penulis teliti tersebut memang mengalami masa-masa kegoncangan seperti yang dikemukakan oleh Kroh diatas. Jadi kebenaran teori Kroh pada sampel yang penulis teliti adalah 100 %.


BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap 24 sampel di sebelah penulis menyimpulkan bahwa :
  1. Pada teori Kretschmer mengenai perkembangan berdasarkan Biologis, teori Kretschmer memang ada benarnya. Namun pada kondisi tertentu teori Kretschmer tidak dapat dijadikan patokan. Seperti uraian disebelah terdapat beberapa orang sampel yang tidak memenuhi kondisi Kretschmer. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
a.       Kondisi ekonomi keluarga
b.      Frekuensi emosi orang tua (orang tua pemarah sering membuat anak jadi takut, dan mempengaruhi terhadap perkembangan fisik si anak)
  1. Pada teori Comenius (perkembangan berdasarkan Didaktis / apa yang diajarkan, bagaimana cara memberikan suatu bahan pendidikan terhadap anak (individu)). Penulis menyimpulkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia tidak menganut system pendidikan seperti konsep Comenius. Walaupun demikian sistem pendidikan di Indonesia sudah memberikan / mengajarkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan setiap jenjang pendidikan.
  2. Pada teori Kroh penulis menyimpulkan bahwa teori Kroh ini sesuai dengan realita perkembangan setiap individu berdasarkan psikologisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar