Selasa, 26 Juli 2011

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam


RUANG LINGKUP PENDIDKAN AGAMA ISLAM

A.     Kurikulm Pendidikan
Kurikulum pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu system pendidikan, karena itu kurikulum merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan pedidikan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.
Tujuan pendidikan suatu Negara di tentukan oleh falsafah dan pandangan hidup bangsa dan Negara itu sendiri.berbeda falsafah dan pandangan hidup suatu Negara maka berbeda pula tujuan pendidikan dan sekaligus akan berpengaruh terhadap Negara tersebut.

Ciri-ciri kurikulum menurut langgulung(1986):
1.      Tujuan pedidikan yang ingin di capai oleh kurikulum itu.
2.      Pengetahuan  ilmu-ilmu data, aktifitas-aktifitasnya, dan pengalaman-pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu.
3.      Metode dan cara mengajar dan bimbingan yang di ikuti murid-murid akan mendorong mereka kea rah yang di kehendaki dan tujuan-tujuan yang di rancang.
4.      Metode dan cara penilaian yang di gunakan dalam mengukur dan menilai hasil prosespendidikan yang di rancang dalam kurikulum.

Dalam rincian di atas dapat kandungan utama dari kurikulm yaitu tujuan pendidikan, materi yang di berikan, metode pengajaran ,dan cara penilaian.
Tujuan pendidikan yang ingin di capai oleh kurikulum dalam pendidikan islam adalah sejalan dengan tujuan falsafah pendidikan islam dan juga sama dengan tujuan pendidikan ;yaitu membentuk akhlak yang mulia dalam kaitannya dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu pengabdian kepada Allah SWT.

B.     Konsep Kurikulum Pendidikan
Dalam bahasa arab kata kurikulum sering di ungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang di lalui manusia pada berbagai bidang kehidupan.sedangkan arti “manhaj” kurikulum dalam pendidkan islam sebagai mana yang terdapat dalam kamus al-tarbiyah adalah seperangkat perencanaan media yang di jadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan pendidikan.
Defenisi kurikulum menurut para ahli:
a.       Prof.H.M.Arifin (1991)
Dia mengatakan kurikulum sebagai seluruh bahan pengajaran yang harus di sajikan dalam proses pendidikan dalam suatu sistem institusional pendidkan.
b.      Zakiah darajat (1992)
Dia memandang kurikulum sebagai suatu program yang di rencanakan dalam bidang pendidikan dan di laksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
c.       Dr. addamardasy sarhan dan dr. munir kamil yang di sitir oleh al-syaibani (1979)
Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan,kebudayaan, social, olahraga.kesenian yang di sediakan oleh sekolah terhadap murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolong agar berkembang menyeluruh dalam segala segi dan mengubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.

Arti kurikulum menurut fungsinya:
1)      Kurikulum sebagai program studi.
2)      Kurikulum sebagai konten.
3)      Kurikulum sebagai kegiatan  berencana.
4)      Kurikulum sebagai hasil belajar.
5)      Kurikulum sebagai reproduksi sebagai cultural.
6)      Kurikulum sebagai hasil belajar.
7)      Kurikulum sebagai produksi.

Dari pembagian tersebut dapat di simpulkan pengertian kurikulum kegietan mencakup berbagai rencana strategi belajar mengajar, pengaturan-pengaturan program agar dapat di terapkan dan hal-hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang di inginkan.

Hasan langgalung memandang bahwa kurikulum mempunyai empat komponen utama yaitu ;
a)      Tujuan-tujuan yang ingin di capai pendidikan itu dengan lebih tegas lagi orang yang bagai mana yang ingin kita bentuk dengan kurikulum tersebut.
b)      Pengetahuan , informasi-informasi, data-data, aktifitas, dan pengalaman dari mana terbentuk kurikulum itu,bagian inilah yang di sebut mata pelajaran.
c)      Metode dan cara mengajar yang di pakai oleh guru-guru untuk mengajar dan memotivasi murid untuk membawa mereka kea rah yang di kehendaki kurikulum.
d)      Metode dan cara penilaian yang di gunakan dalam mengukur dan menilai kurikulum dan hasil pendidkan di rencanakan kurikulum tersebut.


C.     Dasar Kurikulum Pendidikan Islam

Herman h. horne memberikan dasar bagi penyusunan kurikulum dengan tiga macam yaitu:
1.      Dasar psikologis, yang di gunakan untuk memenuhi dan mengetahui kemampuan yang di peroleh dari pelajar kebutuhan anak didik.
2.      Dasar sosiologis , di gunakan untuk mengetahui tuntutan yang sah dari masyarakat.
3.      Dasar fisiologis, yang di gunakan untuk mengetahui keadaan alam semesta tempat kita hidup.

Sedangkan al-syaibani menawarkan dasar-dasar kurikulum sebagai berikut:
a.       Dasar agama
Dalam arti segala system yang ada dalam masyarakat termasuk pendidikan , harus meletakkan dasar falsafah, tujuan dan kurikulumpada dasar agama islam pada aspeknya.
b.      Dasar falsafah
Dasar ini memberikan pedoman terhadap tujuan  pendidikan islam secara filosofis, sehingga tujuan isi dan organisasi kurikulum mengandung suatu kebenaran dan pandandan hidup dalam bentuk nilai-nilai yang di yakini suatu kebenaran,baik di tinjau di segi ontology, epistimologi, maupun axiology.
c.       Dasar psiologis
Dasar ini memberikan landasan dalam perumusan kurikulum yang sejalan dengan cirri-ciri perkembangan psikis peaerta didik.
d.      Dasar social
Dasar ini memberikan gambaran terhadap kurikulum islam yang tercermin pada dasar social yang mengandung cirri-ciri masyarakat islam dan kebudayaannya.

D.     Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam

Menurut al-syaibani prinsip-prinsip yang harus menjadi acuan kurikulum pendidikan islam adalah:
1.      Berorientasi pada islam, termasuk ajaran dan nilainya.
2.      Prinsip menyeluruh pada tujuan-tujuan dan kandungan –kandungan kurikulum.
3.      Prinsip keseimbangan yang relative antara tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.
4.      Prinsip-prinsip dan interaksi  antara kebutuhan sisiwa dan masyrakat.
5.      Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan individual antara peserta didik,.
6.      Prinsip perkembangan dan perubahan sesuai dengan tuntutan yang dad dengan tidak mengabaikan nilai-nilai absolute.
7.      Prinsip pertautan antara mata pelajaran, pengalaman-pengalaman ,dan aktifiti yang terkandung dalam kurikuluim, begitu pula dengan pertautan antara kandungan kurikulum dengan kebutuhan murid juga kebutuhan masyarakat.

Prinsip-prinsip kurikulum yang di tawarkan oleh zakiah drajat (1994):
a.       Prinsip relevansi : yaitu kesesuaian pendidikan dalam lingkungan   hidup murid, relevansi dengan kehidupan sekarang dan masa akan datang.
b.      Prinsip efektifitas : baik efektifitas belajar murid maupun efektifitas mengajar guru.
c.       Prinsip fleksibelitas : artinya ada semacam ruang gerak yang memberikan sedikit kebebasan dalam bertindak, baik yang bberorientasi dalam fleksibelitas pemilihan program pendidikan maupun dalam pengembangan program pengajaran.





E.     Kurikulum Dan Tujuan Pendidikan

Tahap-tahap yang di kembangkan  dalam pendidikan umum adalah berakhir pada tujuan nasional sebagai tujuan umum yang secara terbatas di tentukan pula oleh falsafah Negara itu sendiri.
Cirri-ciri umum kurikulum pendidkan adalah bahwa pemakaiannya terbata soleh tempat dan waktu selain itu ia hanya memberikan seperangkat paket untuk kehidupan manusia di dunia saja.kurikulum yang seperti inijelas tidak sesuai dengan hakikat manusia sebagai makluk yang bertuhan, di mana ia harus mempertanggung jawabkan segala perbuatannya kepada tuhan yang maha esa.

F.      Kerangka Dasar Penyusunan Kurikulum Pendidikan Islam

Muhammad fadhil al jamali mengemukakan bahwa al Qur”an adalah kitab terbesar yang menjadi sumber filsafah pendidikan dan pengajaran bagi umat islam.sudah seharusnya pendidikan islam di susun sesuai dengan al Qur”an al karim dan di tambah dengan hadis untuk melengkapinya.
Di dalam al Qur”an dan Hadits di temukan kerangka dasar yang dapat di jadikan pedoman operasional dalam penyusunan kurikulum pendidkan islam.kerangka tersebut adalah tauhid dan perintah membaca.

1.      Sesuai dengan tuntukan  al Qur”an bahwa yang menjadi kurikulum pendidikan islam adalah “tauhid”  dan harus di mantapkan sebagai unsure pokok yang tak dapat di rubah.
2.       Kurikulum inti selanjutnya adalah perintah untuk membaca ayat-ayat Allah meliputi tiga macam ayat itu adalah:
a.       Ayat Allah yang berdasarkan wahyu.
b.      Ayat Allah yang berada pada diri manusia .
c.       Ayat Allah yang terdapat pada alam semesta.
Membaca merupakan alat sisitem penghubungan yang merupakan syarat mutlak terwujudny a dan berkelanjutan suatu system social.oleh sebab itu sebagai asa dari teori pendidikan islam , maka prinsip-prinsip al Qur”an merupakan bagian yang tak dapat di pisahkan yang memadukan di antara mata pelajaran yang membentuk sebuah kurikulum.

G.    Klasifikasi Ilmu Pengetahuan

Para ahli pikir islam telah banyak memberikan pandangan tentang apa saja yang harus di ketahui dan di pelajari oleh manusia selaku ahamba Allah. Selaku anggota masyarakat dan selaku makluk pribadi beraklak mulia.

A.     Al ghazali membagi ilmu pengetahuan kepada bebagai kelompok.
1.      Ilmu yang tercela sedikit atau banyak.ilmu ini tidak ada manfaatnya bagi manusia baik di dunia maupun di  akhirat.
2.      Ilmu yang terpuji,banyak atau sedikit,misalnya ilmu tauhid atau ilmu agama.
3.      Ilmu terpuji pada taraftertentu yang tidak boleh di dalami karena hanya akan mengguncang iman dan ihad .

Dari segi kelompok ilmu alghazali membagi lagi menjadi 2 kelompok di lihat dari segi kepentingannya yaitu :
a.       Ilmu yang  fardu yang di ketahui oleh setyap umat muslim yaitu ilmu agama dan ilmu Yng bersumberkan pada kitab suci Allah.
b.      Ilmu yang merupakan fardu kifayah untuk di pelajari setiap muslim.

Al ghazaly mengusulkan bebrapa ilmu pengetahuan yang harus di pelaajari di sekolah sebagai berikut:
a.       Ilmu al qur an dan ilmu agama seperti ilmu fiigh,Hadits dan tafsir.
b.      Sekumpulan bahasa , nahwu dan makhraj serta lafads-lafads ,karena ilmu ini berfungsi  membantu ilmu agama.
c.       Ilmu-ilmu yamg fardu kifayah..
d.      Ilmu kebudayaan , seperti  tafsir,sejarah,dan beberapa cabang filsafat.

B.     Ibnu kaldun membagi ilmu menjadi tig macam yaitu:
1.      Ilmu lisan .
2.      Ilmu naqli.
3.      Ilmu aqli.
Dari segi kepentingan ibnu kaldun membagi I,mu menjadi:
a.       Ilmu seni dengan semua jenisnya.
b.      Ilmu filsafat sepeti ilmu alam dan ilmu ketuhanan.
c.       Ilmu alat yang membantu ilmu agama seperti ilmu lughah,nahwu,dan sebagainya.
d.      Ilmu alat yang membagi ilmu filsafah seperti ilmu natig.


C.     Pendapat ibnu sina membagi ilmu pengetahuan menjadi:
a.       Ilmu Nadhor i (teoritis) dan ilmu amali (praktis) yang tergolong ilmu nadhori adalah ilmu alam , dan ilmu riyadhi ( ilmu urai atau matimatika )
b.      Ilmu illahi (ilmu ketuhanan ) yaitu ilmu yang mengandung iktibar tentang wujud kejadian alam dan isinya melalui penganalisaan yang jelas dan jujur sehingga di ketahui siapa penciptanya.
Adapun pengertian ilmu amali (praktis) adalah ilmu yang membahas tentang tingkah laku manusia di lihat dari segi tingkah laku individunya.ilmu ini menyangkut ilmu akhlak.

D.     Dr .abdurrahman shaleh Abdullah (1990) mengkategorikan pengetahuan yang menjadi materi kurikulum pendidikan islam pada tiga kategori :
a.       Materi pelajaran yang di kaitkan dengan alkuran dan Hadits, atau biasa di kenal  dengan istilah materi pelajaran agama.
b.      Kategori ke dua ini dalam bidang ilmu pengetahuan yang termasuk ke dalam isi kurikulum pendidikan islam adalah ilmu ke alaaman(al-ulum al-kauniyah), termasuk dalam kateori ini adalah fisika,biologi dan astronomi dan lain”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar